Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi suatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, dan mengurangi polusi jika dibandingkan proses pembuatan barang baru. Daur ulang merupakan salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilihan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, dan pembuatan produk atau material bekas pakai.
Pada pemahaman yang terbatas, proses daur ulang harus menghasilkan barang yang mirip dengan barang yang aslinya dengan material yang sama. Seringkali hal ini sulit dilakukan karena lebih mahal dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan yang baru. Dalam hal ini, daur ulang juga dapat menghasilkan barang yang berbeda dari barang aslinya, proses daur ulang ini dikenal sebagai daur ulang secara kimia. Contoh dari daur ulang secara kimia ini yakni mengubah aluminium bekas menjadi tawas dan gas hidrogen.
Daur ulang secara kimia ini menggunakan perhitungan secara stoikiometri karena melibatkan reaksi kimia. Pada stoikiometri larutan, diantara zat-zat yang terlibat reaksi, sebagian atau seluruhnya berada dalam bentuk larutan. Soal-soal yang menyangkut bagian ini dapat diselesaikan dengan cara hitungan kimia sederhana yang menyangkut kuantitas antara suatu komponen dengan komponen lain dalam suatu reaksi. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah dengan menulis persamaan reaksi, menyetarakan koefisien reaksi, dan memahami bahwa perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol. Karena zat yang terlibat dalam reaksi berada dalam bentuk larutan, maka mol larutan dapat dinyatakan sebagai berikut:
n = V.M
dimana:
n = Jumlah mol
V = Volume (Liter)
M = Molaritas
Sumber:
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/stoikiometri_larutan/
http://id.wikipedia.org/wiki/daur_ulang
Pada pemahaman yang terbatas, proses daur ulang harus menghasilkan barang yang mirip dengan barang yang aslinya dengan material yang sama. Seringkali hal ini sulit dilakukan karena lebih mahal dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan yang baru. Dalam hal ini, daur ulang juga dapat menghasilkan barang yang berbeda dari barang aslinya, proses daur ulang ini dikenal sebagai daur ulang secara kimia. Contoh dari daur ulang secara kimia ini yakni mengubah aluminium bekas menjadi tawas dan gas hidrogen.
Daur ulang secara kimia ini menggunakan perhitungan secara stoikiometri karena melibatkan reaksi kimia. Pada stoikiometri larutan, diantara zat-zat yang terlibat reaksi, sebagian atau seluruhnya berada dalam bentuk larutan. Soal-soal yang menyangkut bagian ini dapat diselesaikan dengan cara hitungan kimia sederhana yang menyangkut kuantitas antara suatu komponen dengan komponen lain dalam suatu reaksi. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah dengan menulis persamaan reaksi, menyetarakan koefisien reaksi, dan memahami bahwa perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol. Karena zat yang terlibat dalam reaksi berada dalam bentuk larutan, maka mol larutan dapat dinyatakan sebagai berikut:
n = V.M
dimana:
n = Jumlah mol
V = Volume (Liter)
M = Molaritas
Sumber:
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/stoikiometri_larutan/
http://id.wikipedia.org/wiki/daur_ulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar